TRIBUNJAKARTA.COM – Nasib 10 partai politik tengah di ujung tanduk, terancam tak lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Saat pemungutan suara sudah tinggal hitungan hari, elektabilitas 10 partai ini belum mencapai 4 persen.
Seperti diketahui, untuk bisa lolos ke DPR RI, partai politik harus memperoleh suara melebihi ambang batas parlemen, yakni 4 persen dari suara pemilih.
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia dan Poltracking Indonesia, kompak menunjukkan data hanya delapan partai yang elektabilitasnya sudah di atas 4 persen.
Indikator
Indikator melakukan survei opini publik terkait Pemilu 2024, termasuk soal pilihan partai dan caleg.
Survei digelar pada 28 Januari-4 Februari 2024 dengan mewawancarai secara tatap muka 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut hasil elektabilitas 18 partai politik menggunakan simulasi surat suara. Nama partai diurutkan berdasarkan elektabilitas dari yang tertinggi hingga terendah:
- PDIP: 19,6 persen
- Partai Gerindra: 17,2 persen
- Partai Golkar: 12,1 persen
- PKB: 9,5 persen
- PKS: 7,9 persen
- Partai Demokrat: 6,9 persen
- Partai NasDem: 6,7 persen
- PAN: 6,4 persen
- PPP: 2,2 persen
- PSI: 2 persen
- Partai Perindo: 1,2 persen
- Partai Gelora 0,4 persen
- Partai Ummat 0,3 persen
- Partai Hanura: 0,3 persen
- PBB: 0,2 persen
- Partai Buruh: 0,1 persen
- Partai Garuda: 0,1 persen
- PKN: 0 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 7 persen
Survei elektabilitas partai Politik di Pemilu 2024 oleh Indikator Politik Indonesia.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indoneia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan, hanya PDIP, Gerindra, Golkar, PKB, PKS, Demokrat, NasDem dan PAN yang memiliki modal elektoral aman.
“Baru delapan partai yang aman secara elektoral. Meskipun secara statistik tetap ada variabel yang harus kita perhitungkan, yaitu margin of error,” kata Burhanuddin saat rilis survei ini secara online di Youtube Indikator Politik Indonesia, Jumat (9/2/2024).
“Secara umum ada 8 partai yang aman lolos PT (Parliamentary Threshold). Pertama adalah PDI Perjuangan, kedua Gerindra, ketiga Golkar, keempat PKB, dan PKS, saya kira ini temuan kita paling tinggi ya untuk PKS, sebelumnya dapat 6 persen, sekarang 7,9 persen.”
“Kemudian Demokrat juga ada kenaikan, 6,9 persen, NasDem ada sedikit kenaikan, PAN juga ada kenaikan 1 persen. Ini menegaskan betapa peta elektoral kita masih sangat terfragmentasi, tidak ada kekuatan yang dominan,” lanjut Burhanuddin menjelaskan.
Namun, masih ada kesempatan untuk 10 partai yang tidak disebutkan Burhanuddin untuk bisa lolos ke Senayan, setidaknya untuk PPP dan PSI.
Sebab kedua partai itu yang sudah mulai menunjukkan modal elektabilitas di atas 2 persen.
Terlebih, masih ada 7 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya. Survei ini juga memiliki margin of error yang bisa saja berimbas pada perolehan PPP dan PSI.
“Ada dua partai yang bisa lolos bisa tidak. Yaitu PPP dan PSI, termasuk juga Perindo.”
“Per hari ini, PPP dan PSI di bawah 4 persen parliamentary thereshold. Artinya secara umum masih ada waktu kedua partai untuk membuat kejutan,” pungkasnya.
Poltracking
Sementara, hasil survei Poltracking pada 27 Januari-2 Februari 2024 sedikit berbeda dengan Indikator, walaupun secara umum serupa.
Pada survei Poltracking, yang menjadi juaranya adalah Gerindra, bukan PDIP.
Selain itu, urutan partai ke-6 dan ke-7 terbalik. Elektabilitas NasDem sedikit lebih tinggi dari Demokrat.
Perberdaan lain adalah pada elektabilitas PPP dan PSI.
Pada survei Poltracking, elektabilitas PPP dan PSI berada di level 3 persenan.
Urutan partai pada level pmerolehan elektabilitas di bawah 1 persen juga cukup berbeda antara Poltracking dengan Indikator.
Berikut hasil elektabilitas 18 partai politik menggunakan simulasi surat suara. Nama partai diurutkan berdasarkan elektabilitas dari yang tertinggi hingga terendah:
- Partai Gerindra: 18,1 persen
- PDIP: 16,4 persen
- Partai Golkar: 10,1 persen
- PKB: 9,3 persen
- PKS: 8,3 persen
- Partai NasDem: 7,1 persen
- Partai Demokrat: 6,6 persen
- PAN: 6,5 persen
- PPP: 3,7 persen
- PSI: 3,4 persen
- Partai Perindo: 2 persen
- Partai Hanura: 0,7 persen
- PBB: 0,5 persen
- Partai Gelora: 0,4 persen
- Partai Ummat: 0,2 persen
- Partai Garuda: 0,1 persen
- PKN: 0,1 persen
- artai Buruh: 0,1 persen
Tidak Tahu/Tidak Jawab: 6,4 persen
Survei elektabilitas partai Politik di Pemilu 2024 oleh Poltracking Indonesia.
DIrektur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengingatkan bahwa masih ada pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Jumlah mereka yang mencapai 6,4 persen, masih bisa menyebar ke partai mana.
Hal itu bisa mengubah peta dan jumlah partai yang lolos ke parlemen.
“Kalau kita perhatikan, ada dua partai yang di atas 15 persen, kemudian ada partai papan tengah yang diprediksi lolos ambang batas parlemen, yaitu Golkar PKB, PKS, Demokrat, NasDem dan PAN.”
“Masih ada yang belum menentukan pilihan. Ini ada potensi setiap partai mengalami kenaikan. Kedua ada margin of error,” jelas Hanta Yuda saat merilis survei ini secara online di Youtube Poltracking TV, Jumat (9/2/2024).
Survei ini menggunakan metode wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia.
Responden diambil menggunakan metode multistage random sampling.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII