Menanti Rilis Suku Bunga The Fed, Rupiah Menguat Tipis
Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa sore.
Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa sore.
Mengacu data Bloomberg, Selasa, 21 November 2023, rupiah ditutup menguat lima poin menjadi Rp15.440 per USD dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah naik 0,03 persen atau lima poin menjadi Rp15.434 per USD.
Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada di level Rp15.439 per USD. Adapun gerak rupiah hari ini berkisar Rp15.399-Rp15.463 per USD.
Melansir Antara, Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi Amerika Serikat (AS) yang sudah mencapai puncak mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.
“Sentimen kebijakan suku bunga acuan tinggi AS yang mungkin sudah mencapai puncaknya, kelihatannya masih berlanjut hari ini dan bisa mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini,” ujar Ariston.
Data inflasi AS turun
Data inflasi AS terbaru yang dirilis menurun pada pekan lalu meningkatkan ekspektasi suku bunga acuan AS tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Laju inflasi AS Oktober 2023 datar dibandingkan perkiraan sebelumnya 0,1 persen secara month to month (mom) dan mencapai 3,2 persen year on year (yoy) dengan ekspektasi 3,3 persen.
Di sisi lain, ekspektasi pelaku pasar dapat berubah tergantung dari perkembangan data ekonomi AS dan pernyataan petinggi bank sentral AS terbaru.
Seperti diketahui, dini hari nanti, Bank Sentral AS disebut akan merilis notulen rapat bulan November. Pelaku pasar akan mencari indikasi baru soal kebijakan moneter AS ke depan dari notulen tersebut.