Apakah Utang Indonesia Memang Sudah Begitu Besar dan Membahayakan Ekonomi Nasional?

Apakah Utang Indonesia Memang Sudah Begitu Besar dan Membahayakan Ekonomi Nasional?

Apakah Utang Indonesia Akan Menjadi Beban Untuk Maju? – Sebuah Tanggapan atas Berita ekonomi di https://www.cnbcindonesia.com/.

Utang Indonesia sering dipandang secara kritis, bahkan banyak dijadikan alasan untuk menyalahkab pemerintah, karena jumlahnya dianggap sudah bernilai jumbo. Tambahan lagi, jumlah Utang pemerintah Indonesia justru tampak makin tinggi, yaitu sebesar Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024. Jumlah ini memang mengalami kenaikab sekitar 1,33% pada awal 2024, lebih tinggi dari catatan per Desember 2023 sebesar Rp 8.144,69 triliun.

Namun demikian, menurut penjelasan Menteri Keuangan, hal itu masih tetap disebut dalam kondisi yang cukup aman. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia ini maka Indonesia masih termasuk negara yang memiliki jumlah utang terkendali, belum mencapai batas kritis seperti yang ditetapkan dalam undang-undang.

Menurut Lembaga Moneter Dunia (IMF), sejauh ini Indonesia juga menempati urutan ke-114 dengan ukuran jumlah utang yang dibandingkan dengan PDB pada 2022, yakni dengan nilai sebeaar 40,14%. Sementara itu, tingkat utang sejumlah itu tampak jauh lebih aman, jika dibandingkan dengan negara Jepang yang memang menjadi sebuah negara dengan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia. Rasio utang negeri Fujiyama itu jika diukur tingkat prosentasenya terhadap PDB maka utang  Jepang itu justru sudah mencapai 261,3% terhadap PDB.

Di bawah Jepang ada juga negara Yunani, Sudan, dan Venezia la, yang jumlah utang luar negerinya sudah sedemikian besar. Amerika Serikat (AS) sendiri juga audah masuk dalam 10 besar negara dengan rasio utang terbesar di dunia. Rasio utang AS yang tercatat 121% dari PDB pada 2022 dan berada di peringkat 9.

Terkait dengan masalah utang luar negeri seperti ini, pengaruhnya terhadap kondisi ekonomi dalam negeri dapat dikatakan tidak cukup berarti, apalagi jika pemerintah masih dapat mengendalikan inflasi. Walaupun masih ada kemungkinan untuk menghadapi dampak perang di Ukraina maupun di Wilayah Gaza dan sekitarnya, jika Indonesia dapat mengatasi cadangan pangan dan tingkat konsumsi di dalam negeri, tentu masih dapat diharapkan bahwa beban ekonomi masyarakat masih dapat dijaga dalam kondisi yang relatif aman.

Selanjutnya, ada baiknya melihat secara lebih lengkap tentang negara-negara yang punya beban utang yang tinggi, yang oleh karena itu ada di antara mereka yang mensekati Indonesia untuk melakukan ragam transaksi besar yang dapat mengurangi dampak krisis di dalam negerinya masing-masing. Sebagai contoh, Jepang telah mendorong Indonesia untuk membeli kapal perang jenis fregat, yang semula hanya diperuntukkan bagi penguatan sistem pertahanan diri. Perancis juga terus memdesak agar penjualan pesawat jet Rafale sejumlah 42 unit jangan sampai gagal, bahkan sudah setuju untuk memberikan konsesi TOT atas kapal selam jenis Scorpene. Mereka semua tahu bahwa cadangan devisa Indonesia memang masih cukup besar dan tentu sudah menghitung juga dapat terjaga dalam jangka yang cukup lama.

Berikut ini adalah daftar 20 negara dengan utang terbanyak di dunia tahun 2023, menurut hasil survei dari Global Fire Power.

1. Amerika Serikat, dengan utang sebesar Rp311,7 kuadriliun

2. Britania Raya (UK), dengan utang sebesar Rp134 kuadriliun

3. Prancis, dengan utang sebesar Rp97 kuadriliun

4. Jerman, dengan utang sebesar Rp87,1 kuadriliun

5. Belanda, dengan utang sebesar Rp 66,8 kuadriliun

6. Luksemburg, dengan utang sebesar Rp 66,1 kuadriliun

7. Jepang, dengan utang sebesar Rp65,4 kuadriliun

8. Australia, dengan utang sebesar Rp47,9 kuadriliun

9. Irlandia, dengan utang sebesar Rp46,1 kuadriliun

10. Italia, dengan utang sebesar Rp36,8 kuadriliun

11. Spanyol, dengan utang sebesar Rp35,9 kuadriliun

12. Kanada, dengan utang sebesar Rp32,6 kuadriliun

13. China, dengan utang sebesar Rp31,1 kuadriliun

14. Swiss, dengan utang sebesar Rp 30,7 kuadriliun

15. Singapura, dengan utang sebesar Rp23,9 kuadriliun

16. Belgia, dengan utang sebesar Rp20,2 kuadriliun

17. Swedia, dengan utang sebesar Rp14 kuadriliun

18. Brazil, dengan utang sebesar Rp10,7 kuadriliun

19. Austria, dengan utang sebesar Rp10,6 kuadriliun

20. Norwegia, dengan utang sebesar Rp10 kuadriliun.

Dengan memperhatikan pada peringkat Utang dari negara-negara lain yang begitu besar, apakah untuk Indonesia masih perlu dicibirkan dengan tanpa alasan yang sepadan? Apakah masih ada kekuatiran bahwa anak-cucu bangsa ini juga hanya akan menanggung utang yang sedemikian besar, sehingga menjadi beban di sepanjang hidupnya?