Anies Tersingkir,PDIP Lebih Pilih Dukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2024,Ternyata Ini Alasannya
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terungkap alasan PDIP lebih pilih jagokan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketimbang Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.
Alasan itu disampaikan oleh politisi PDIP, Darmadi Durianto.
Darmadi Durianto menyebut jika peluang Ahok diusung PDIP disebut lebih besar daripada Anies.
Seperti diketahui, Nama Anies Baswedan sempat masuk dalam radar calon usungan PDIP di Pilgub Jakarta 2024.
Meski Anies adalah calon kuat di Pilgub Jakarta, namun PDIP lebih prioritaskan kadernya.
Belakangan, politisi PDIP, Darmadi Durianto pesimistis partainya bakal mengusung Anies pada November mendatang.
"Yang jelas peluang Anies direkomendasikan PDIP sebagai cagub DKI Jakarta juga sangat tipis," ujar Darmadi, Minggu (13/5/2024).
Darmadi justru menyebut peluang PDIP mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih besar ketimbang Anies.
Menurutnya, Ahok memiliki rekam jejak yang lebih bagus ketimbang Anies saat memimpin DKI Jakarta.
Selain itu, status Ahok sebagai kader PDIP juga lebih memungkinkan partai berlambang kepala banteng tersebut untuk memberikan dukungan.
Ahok dan Anies, diprediksi tarung sengit di Pilkada DKI (TribunJakarta)
"Selain sebagai kader partai, rekam jejak Ahok dibandingkan Anies ketika pimpin Jakarta jauh lebih baik dan selaras dengan cita-cita partai khususnya soal keberpihakannya kepada wong cilik," katanya.
Lebih lanjut, Darmadi menganggap wacana duet Anies-Ahok cukup sulit untuk direalisasikan.
Darmadi menilai gaya kepemimpinan Ahok dan Anies berbeda.
"Selain faktor ideologis juga faktor gaya kepemimpinan. Ahok lebih tegas dalam mengeksekusi sebuah kebijakan sedangkan Anies banyak ragunya," paparnya.
"Contoh soal kebijakan transparansi anggaran di mana di era Ahok itu dibuat secara transparan, publik bisa akses dan mengetahui setiap kebijakan anggaran pemprov, tapi pada masa kepemimpinan Anies hal itu justru ditiadakan."
Menurutnya, Anies dan Ahok lebih pantas untuk bersaing ketimbang berkolaborasi di Pilgub Jakarta 2024.
""Pasnya duel (bertanding saling mengalahkan satu sama lain) bukan duet. Selain soal aturan KPU (duetkan Anies dengan Ahok) tidak membolehkannya."
Kendati demikian, Darmadi mengaku tidak mau mendahului keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Ia berujar Megawati memegang sepenuhnya kewenangan untuk menenentukan sosok yang diusung PDIP di Pilkada 2024.
"Ketum kami dalam beberapa kesempatan bahkan kerap melontarkan kritik terhadap kepemimpinan Anies Baswedan misal soal kebijakan penebangan pohon di Monas untuk rencana gelaran Formula E waktu itu. Bukan tanpa alasan ketum kami mengkritik saat itu karena bagi PDIP Monas selain masuk sebagai cagar budaya tempat itu juga memiliki sakralitas yang tinggi di mana spirit kegotongroyongan menopang berdirinya Monas yang kita kenal saat ini," ujarnya.
"Ibu Mega juga bahkan menilai di bawah kepemimpinan Anies kala itu, Jakarta justru amburadul karena tidak masuk sebagai kota intelektual (city of intelect) sebagaimana penilaian dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2020 lalu," tambahnya.
Kata Anies soal Peluang Maju pada Pilkada Jakarta
Isu majunya Anies pada Pilkada Jakarta 2024 memunculkan beragam reaksi.
Sejumlah pihak menganggap Anies "turun kasta" apabila kembali bersaing memperebutkan kursi nomor satu di Jakarta.
Pasalnya, Anies juga sempat maju pada Pilpres 2024 meski akhirnya kalah dari Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, Anies pun buka suara.
Ia menyebut Pilpres 2024 dapat diibaratkan sebagai kontestsi tertinggi dalam dunia politik.
“Karena kompetisi Pilpres itu bila dianalogikan sebagai sebuah level, maka itu level yang sebuah negara tidak ada yang lebih tinggi kalau disebut kompetisi itu,” katanya.
Anies pun mencontohkan pada saat ini Prabowo Subianto telah ditetapkan menjadi presiden terpilih 2024-2029 lewat keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Namun, sambung Anies, saat ini Prabowo belum resmi menjadi Presiden RI lantaran belum dilantik dan masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi menurut saya, kita harus berhati-hati. Kalau nggak nanti ada seseorang ikut kompetisi, habis itu tidak punya posisi karena segalanya dianggap lebih rendah,” kata Anies.
Eks menteri pendidikan itu lantas mencontohkan persamaan lain yakni dengan pesepak bola Prancis, Kylian Mbappe.
Menurut Anies, Mbappe yang sudah ikut Piala Dunia tidak turun kasta saat main di Liga Eropa.
“Tapi apakah kemudian dia sebagai pemain tidak boleh atau turun kelas kalau ikut dalam kompetisi (Piala Eropa),” ujarnya.
“Apapun yang dilakukan pasca Pilpres, apakah kembali menjadi dosen, gubernur, apakah ikut dalam pemerintahan, apakah tugas di luar negeri, apakah tugas di mana pun, semua opsi yang ada pasti dikatakan pasti ‘lebih rendah’ dari pilpres.”
Anies masuk radar PDIP
Anies Baswedan jadi salah satu calon kuat di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Jokowi-JK itu berstatus sebagai petahana.
Ia adalah pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017 berpasangan Sandiaga Uno.
Anies Baswedan punya peluang mencalonkan diri kembali karena baru satu periode menjabat.
PDI Perjuangan membuka peluang untuk Anies Baswedan jika ingin mengendarai partai bentukan Megawati Soekarnoputri itu.
PDI Perjuangan mempersilakan Anies Baswedan mendaftarkan diri penjaringan bakal calon kepala daerah.
“Tentu (ada peluang dari PDIP untuk Anies). Tergantung penilaian DPP (dewan pimpinan pusat), dan rekam jejak calon tersebut," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak dikutip dari WartaKotaLive.com Kamis (9/5/2024).
Termasuk juga mempertimbangkan rekam jejak dan kemauan calon yang akan di usung.
“Kalau memang Bung Anies berniat maju (Pilkada) lewat PDIP, sekarang saatnya pendaftaran di DPD. Sistemnya terbuka, silakan mendaftar,” kata Gilbert.
Gilbert menyampaikan, DPD PDIP DKI Jakarta mempersilakan eks Gubernur DKI Jakarta itu untuk mendaftarkan diri melalui partai berlambang banteng.
Hal ini dilakukan karena PDIP terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin mendaftar sebagai bacagub DKI Jakarta.
Saat ini, proses penjaringan bacagub dan bacawagub DKI Jakarta melalui PDIP masih dalam tahap awal.
Jadi Prioritas NasDem
Nama Anies Baswedan juga masuk dalam radar Partai NasDem.
Bahkan, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jakarta, Wibi Andrino, menyebut Anies Baswedan masuk dalam kategori diprioritaskan oleh partai bentukan Surya Paloh ini.
"Untuk NasDem ya sebenarnya publik Indonesia sudah tahu lah prioritas itu ke siapa, kita pasti menginginkan our former governor bapak Anies Rasyid Baswedan untuk kembali ke Jakarta," kata Wibi saat ditemui di Kantor Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta, Kamis (2/5/2024).
Dengan demikian, Wibi menegaskan kalau prioritas NasDem untuk mengusung Anies merupakan keinginan mayoritas rakyat Jakarta.
Terlebih, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mendapatkan penilaian yang baik dari warga Jakarta selama menjabat.
"Kinerja beliau selama lima tahun terakhir ini sangat amat dirasakan."
"Sayang sekali kalau beliau itu tidak kembali ke Jakarta membangun Jakarta ke depan," ucap Wibi.
Meski memprioritaskan Anies, kata Wibi, NasDem juga menyiapkan sejumlah kader untuk maju Pilkada Jakarta.
Beberapa di antaranya yakni, Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni dan Ketua DPP Partai NasDem Bidang Kesehatan, Okky Asokawati.
Respons Anies Baswedan
Terkait hal itu, Anies Baswedan mengaku masih ingin rehat sejenak dari urusan politik setelah berkontestasi di Pilpres 2024.
"Saya jeda dulu sebentar sekarang ya," kata Anies di lokasi yang sama, Kamis.
Saat ditanyakan hingga kapan jeda itu dilakukan, ia tidak memberikan penjelasan lebih detail, dan memilih hanya melemparkan senyum.
Dalam kesempatan yang berbeda, Anies Baswedan mengaku tak ingin terburu-buru memutuskan apakah akan maju Pilgub DKI Jakarta 2024 atau tidak.
Hal itu disampaikan Anies saat ditanya mengenai langkah politik ke depan, usai pembubaran Timnas AMIN.
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar," kata Anies ditemui di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024).
(TribunNewsmaker.com/TribunTimur)