Menembus Garis Batas 39: Laila Majnun & Kosmonaut di Tashkent Metro

menembus garis batas 39: laila majnun & kosmonaut di tashkent metro

Menembus Garis Batas 39: Laila Majnun & Kosmonaut di Tashkent Metro

Waktu menunjukkan sekitar pukul 9.30  pagi di Tahskent atau tepatnya di Hotel Uzbekistan ketika pemandu wisata yang bernama Bakhtiyor yang juga teman Mas Agus sudah menunggu di lobi.

Rencana jalan-jalan kami pagi ini adalah melihat keindahan beberapa stasiun di Tashkent Metro dan dilanjutk ke Chorsu Bazaar.   Metro atau kereta bawah tanah merupakan angkutan favorit saya ketika berkunjung ke suatu kota. Sudah puluhan sistem kereta bawah tanah dengan berbagai nama baik MRT seperti di Jakarta, Singapura, Bangkok, dan Kuala Lumpur, atau juga MTR di Hong Kong, Metro di berbagai kota di Eropa, Subway seperti di New  York dan bahkan yang mempunyai nama khusus seperti Subte di Buenos Aires.

Selama ini saya hanya pernah melihat rombongan wisatawan dengan pemandu yang mengembara di lorong bawah tanah di Moskwa Metro, siapa sangka kali ini saya termasuk rombongan tersebut di Tashkent Metro atau Tashkent Metropolitani ini.

Keluar dari hotel, kami berjalan kaki sekitar 100 meter dan sudah sampai di pintu masuk menuruni tangga menuju stasiun metro Amir Timur. Meinurut Bahtyor. Amir Timur Stasiun ini berada di Jalur 1 yang disebut Chilonzor Line dan merupakan jalur yang pertama kali dibangun dan muai beroperasi pada 1977.  Jaringan metro di Tashkent dibangun pada zaman Soviet dan merupakan yang pertama di kawasan Asia Tengah.

Kami berjalan menuju ke loket dan Bahktiyor membeli tiket sekali jalan yang berupa secarik kertas dengan kode QR.  Harganya 1400 Sum atau hanya 1800 Rupiah saja.   QR Code ini kemudian dipindai dan satu persatu kami masuk melewati turn style yang menyala lampu hijaunya.  Petualangan di Metro Tashkent pun di mulai.

Menurut Mas Agus, ketika dia pertama kali datang ke Uzbekistan pada sekitar tahun 2005, stasiun metro di  Tashkent ini dianggap sebagai bangunan penting yang harus dirahasiakan. Karena itu wisatawan tidak diperbolehkan untuk memotret di dalam stasiun dan selalu ada petugas berseragam yang mengawasi gerak-gerik penumpang.  Namun kebijakan ini berubah pada sekitar tahun 2018 lalu, dan sekarang wisatawan bebas berfoto di mana saja, bahkan bersama petugas stasiun yang sekarang berubah maik ramah dan banyak senyum.

Dari stasiun Amir Timur kami naik metro dengan gerbong yang masih merupakan warisan zaman Soviet seperti yang pernah saya temui baik di Moskwa, St Petersburg, Tblisi, Baku, Yerevan dan juga Mikns.  Hanya satu stasiun, kami sudah sampai di stasiun berikut yaitu Paxtakor.  Kami turun sejenak di sini untuk menikmati keindahannya.

Nama Paxtakor sendiri dalam bahasa Uzbek berarti pemetik katun.  Katun merupakan salah satu hasil pertanian paling penting di Uzbekistan sejak zaman Soviet.   Dinding stasiun ini dihiasi dengan mosaik indah dengan kombinasi warna biru hijau yang menggambarkan pola bunga kapas.  Di sela-sela bunga kapas itu juga ada nama stasiun dalam aksara Kiril.  Sejenak kami berfoto bersama dengan latar belakang dinding stasiun yang indah ini.

Karena stasiun Paxtakor ini merupakan stasiun transit, hanya dengan berjalan kaki dan kemudian naik eskalator, kita berpindah ke stasiun di Ozbekiston Line yaitu Alisher Navoi. Sama seperti di Moskwa,  stasiun transit yang terletak pada dua jalur akan memiliki dua nama yang berbeda seperti  stasiun Paxtakor dan Alisher Navoi yang hanya dihubungkan dengan  tangga dan sebuah eskalator.

Stasiun Alisher Navoi ini menurut saya jauh lebih indah dibandingkan dengan stasiun Paxtakor.  Stasiun ini dinamakan berdasarkan nama seorang penyair Uzbek terkenal dari abad ke 15. Di stasiun ini kita bisa melihat mosaik dengan lukisan wajah sang penyair dan juga beberapa hasil karyanya yang terkenal.

Langit-langit  peron berbentuk kubah-kubah nan indah dengan hiasan pola geometris yang tidak kalah cantik dengan yang ada di masjid dan madrasah di Samarkand dan Bukhara.   Sekilas stasiun ini lebih mirip sebuah museum atau istana.   Di dindingnya juga ada keterangan dalam bahasa Rusia tentang Alisher Navoi yang merupakan penyair, sastrwasan dan pemikir Uzbek yang hebat.

Saya juga sempat mengabadikan beberapa gambar dari karya-karya Navoi seperti Laila dan Majnun.  Nah baru di Tashkent sendiri saya mengetahui bahwa Laila Majun merupakan karya sang sastrawan Uzbek karena menurut versi lain, kisah klasik yang dapat dibandingkan dengan Romeo & Juliet atau Sampek Engktay itu merupakan karya sastrawan Persia.

Cukup lama kami berada di stasiun yang indah ini dan kemudian kembali melanjutkan perjalanan di Ozbekistan line menuju ke stasiun yang bahkan lebih menarik yaitu Kosmonavtlar.  Hanya perlu naik dua stasiun dari Alisher Navoi melewati Stasiun Uzbekiston.

Sesuai namanya, stasiun Kosmonavtrlar ini memiliki tema masa depan dan ruang angkasa. Berjalan di stasiun ini, nuansa lampu warna biru membuatnya sedikit remang-remang dan kita seakan-akan berada di pesawat ruang angkasa.  Bahkan tiang-tiangnya pun berwarna biru kehijauan. Mungkin dengan sistem pencahayaan yang spesial,  langit-langit stasiun pun memiliki rona warna putih bagaikan awan yang mengfantung.  Ini adalah stasiun yang paling redup pencahayaannya.

Saya berjalan perlahan di sepanjang peron dan membuat gambar serta sebisa mungkin membaca tulisan yang ada di gambar-gambar tersebut.  Di samping nama-nama terkenal di atas, stasiun Kosmonavtlar ini juga berisi gambar-gambar tokoh-tokoh yang dianggap bersejarah dalam dunia ruang angkasa.  Salah satunya nama dan gambar Ulughbekh yang merupakan penguasa Samarkand dan cucu Amir Timur yang membangun sebuah observatorium yang terkenal.

Juga ada gambar kosmonaut yang memang asli berasal dari Uzbekistan yaitu Vladimir A. Dzanibekov.  Pada bagian bawah gambarnya tertulis dalam aksara kiril,  Nash zemlyak Kosmonaut V.A. Dzanibekov, yang bermakna  Our Fellow Countryman Kosmonot V.A Dzanibekov.

 

Masih ada lagi beberapa nama yang mungkin kurang dikenal seperti Alexei. A Leonov yang merupakan orang pertama yang berjalan di ruang angkasa dan juga Sergei P. Korolov yang merupakan ilmuwan perancang Sputnik I, yang merupakan satelit pertama yang melanglang di ruang angkasa. Bahkan dia pula yang berhasil menerbangkan Laika, anjing pertama yang mengangkasa bersama Sputnik II.

 

Rasanya masih ingin berlama-lama di stasiun ini, namun Bakhtiyor dan teman-teman sudah memanggil-manggil untuk kembali naik metro menuju tempat lain, yaitu Chorsu Bazaar atau Rinok Chorsu yang merupakan pasar tradisional yang cantik dan juga sekaligus tempat wisata yang tidak boleh dilewatkan di Tashkent.

 

Saya berjanji esok hari akan kembali menjelajah stasiun-stasiun lain yang cantik di Tashkent Metro ini sendirian saja dan menghabiskan waktu lebih lama di Kosmonavtlar. Sebuah nama stasiun yang kalau diterjemahkan bermakna Para Kosmonaut.

News Related

OTHER NEWS

Ketua TPN Minta Kampanye Ganjar-Mahfud Dipenuhi Lautan Manusia

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023) sesaat sebelum penutupan Rakernas IV PDI-P. JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Hasil Survei Terakhir Jelang Kampanye Capres 2024,Prabowo Unggul versi 5 Lembaga,Ganjar di LPI

TRIBUN-TIMUR.COM – Hasil survei terbaru lembaga survei calon presiden-wakil presiden RI jelang kampanye terbuka. Dari tujuh lembaga survei, dominan unggulkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Ketiga pasangan calon presiden kini berebut elektabilitas ... Read more »

Pecahkan Banyak Rekor, Red Bull Harus Bayar Mahal Pendaftaran F1 2024

Tim yang bermarkas di Milton Keynes ini menampilkan salah satu performa paling dominan dalam sejarah F1 musim ini, dengan para pembalapnya memborong 21 kemenangan dari 22 balapan. Ia mengamankan kedua ... Read more »

PROMO Indomaret andamp Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus,Sensodyne Rp24.900

TRIBUN-BALI.COM – PROMO Indomaret & Superindo Besok 29 November 2023: White Koffie Harga Khusus, Sensodyne Rp24.900 Berikut ini adalah Katalog Promo Indomaret dan Superindo untuk besok hari Rabu, 29 November ... Read more »

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar - Mahfud, Begini Profilnya

Finsensius Mendrofa Masuk Tim Deputi Hukum TPN Ganjar – Mahfud, Begini Profilnya jpnn.com, JAKARTA – Pengacara Finsensius Mendrofa resmi ditunjuk menjadi Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) ... Read more »

Indosat Caplok 300.000 Pelanggan MNC Play

Ilustrasi MNC Play KOMPAS.com – Operator seluler Indosat Ooredoo Hutchison (IOH atau Indosat) menyelesaikan proses akuisisi pelanggan PT MNC Kabel Mediacom (MNC Play) pada Senin (27/11/2023). Ada sebanyak 300.000 pelanggan ... Read more »

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan

Pelawak Srimulat Eko Londo Meninggal Dunia, Sempat Alami Kecelakaan Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, Bunda. Pelawak yang tergabung di Srimulat, Eko Londo meninggal dunia di usia 66 ... Read more »
Top List in the World