Saksi Ungkap Sirekap Berubah 441 Ribu Kali: Angka Berubah, Suara Paslon Dihapus

Saksi fakta Tim Hukum Ganjar-Mahfud, Hairul Anas Suaidi, membeberkan temuannya soal kebobrokan aplikasi KPU Sirekap. Menurutnya, data yang ada di Sirekap rusak.

Hal tersebut disampaikan oleh Hairul dalam lanjutan persidangan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Idealnya kalau benar kerjanya KPPS itu mengupload satu kali selesai. Recordnya untuk pilpres ya. Tapi kenyataannya banyak kesalahan dan diakui sendiri,” kata Hairul di MK, Selasa (2/4).

Namun kenyataannya, kata Hairul, data Sirekap ini sudah berubah hingga ratusan ribu kali. Hal tersebut terlihat dalam slide yang dipaparkan olehnya di depan hakim MK.

“Jumlah total perubahan yang dilakukan 441.453. Terjadi di 244.533 TPS,” ucapnya.

Berikut perubahan-perubahan yang terjadi:

Perubahan C1 dan atau angka yang sebelumnya telah terisi lengkap;

Penghapusan suara paslon;

Penghapusan kolom suara sah;

Penghapusan angka checksum administrasi;

Penghapusan seluruh kolom kecuali C.Hasil

“Jejak perubahan, jadi kalau ada perubahan ada di jejak perubahan ini, yang ada 441 ribu kali itu salah satu jenisnya adalah perubahan-perubahan,” kata Hairul.

Dia mencontohkan salah satu perubahan yang terjadi. Yakni, data yang semula di Sirekap lengkap menjadi hilang.

Dari paparan yang dia sampaikan, di dalam contoh suara yang diperlihatkan, paslon nomor urut 01 mendapat 210 suara, paslon 02 33 suara, paslon 03 4 suara.

Namun di Sirekap tiba-tiba berubah jadi hilang perhitungan suara itu.

Berikut perubahan itu:

Data sirekap berubah, suara paslon jadi hilang. Foto: Youtube/ Mahkamah Konstitusi RI

Adapun data yang Hairul dapatkan dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan robot pemantau laman web Sirekap secara legal melalui front end. Robot yang digunakan: robot biru.

Yang dilakukan yakni web crawling terhadap data hasil penghitungan suara dan data administratif di tiap TPS dari laman web resmi hasil pilpres. Dilakukan secara periodik.

Penyimpanan seluruh angka dan dokumen C hasil secara historical untuk mengetahui data terbaru dan data lama, sehingga bisa terpantau jika terjadi perubahan.

Menurut dia, perubahan itu terjadi untuk semua paslon.