Warga pengguna jalan menyeberangi rel kereta api di perlintasan sebidang yang ada di wilayah Daop 7 Madiun, Kamis (14/12/2023)
KOMPAS.com – Mesin kendaraan seperti truk, mobil, ataupun motor berisiko mati di tengah rel kereta api.
Hal tersebut seperti unggahan yang dibagikan akun media sosial X atau Twitter @innovacommunity pada Minggu (7/4/2024).
Dalam unggahannya, warganet itu menanyakan penyebab mesin mobil mati saat berkendara melewati tengah rel kereta api. Ada mitos menyebut, keadaan ini timbul karena rel memiliki magnet yang membuat mesin mati.
“Mitos yg selama ini ada, ‘medan magnet dr rel kereta, bikin mesin mati’. Sampai saat ini, belum nemu penjelasan ilmiah nya,” tulis pengunggah.
“Yg ada, disebabkan faktor psikologis, supir panik. Krn mayoritas yg kecelakaan mobil dgn transmisi manual. Gmana? Apakah krn panik? Atau medan magnet?” lanjut dia.
Hingga Senin (8/4/2024), unggahan itu tayang 441.000 kali dan disukai 530 warganet.
Lalu, apa penyebab dan bagaimana solusi mesin kendaraan mati saat melintas di rel kereta api?
Bukan karena magnet rel kereta
Ahli Teknik Elektro dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Eka Firmansyah menjelaskan penyebab mesin kendaraan macet atau mati di tengah rel kereta api.
Menurut Eka, informasi jika kendaraan mati akibat adanya magnet di atas rel merupakan hal yang salah.
“Munculnya hoaks bahwa ada medan magnet di atas rel. Saya berani memastikan tidak ada medan magent kuat di atas rel kereta api,” tegasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Untuk membuktikan hal tersebut, Eka bahkan meminta pengguna ponsel Android untuk menginstal aplikasi Physics Tool. Aplikasi itu memiliki menu magnetism dan magnetometer untuk mendeteksi keberadaan magnet di suatu tempat.
Jika aplikasi itu didekatkan ke sekitar rel kereta api, nantinya akan muncul informasi daya magnet dalam aplikasi itu.
Kondisi demikian, katanya, wajar karena ada banyak besi di dekat rel. Namun, kekuatan magnet yang ada tidaklah besar.
“Percayalah, ada magnet yang terpasang di motor starter dalam mobil. (Magnet ini) memiliki kuat medan 1 T atau 1 juta kali lebih kuat, dan mobil baik-baik saja,” lanjutnya.
Sebagai perbandingan, medan magnet Bumi terukur sekitar 25 uT.
Penyebab mesin mobil mati di tengah rel
Lebih lanjut, Eka Firmansyah menjelaskan penyebab mesin kendaraan macet atau mati di tengah rel kereta api.
Menurutnya, kendaraan secara umum akan beroperasi normal saat dipakai menyeberang rel kereta api. Namun, tetap ada peluang mesin kendaraan mati ketika berkendara di tengah rel.
Salah satunya ketika truk tersebut Over Dimension Over Loading (ODOL) atau kelebihan muatan.
“Ketika melewati jalan tidak rata, perlu torsi (gaya mesin) besar dan pengemudi salah antisipasi (kondisi mobil sehingga membuat mesin) macet. Panik mengakibatkan gagal start. Itu sangat mungkin,” jelas dia.
Selain itu, mobil penumpang berpotensi besar macet di tengah rel kereta ketika masih menggunakan karburator, platina, serta transmisi manual.
Mesin mobil manual dapat macet ketika kendaraan mendadak berjalan naik dalam posisi terpasang gigi 4. Misalnya melewati jalan dekat rel yang tidak rata, bergelombang, atau curam.
“Bila salah meletakkan gigi, mobil bisa macet,” ungkapnya.
Meski begitu, kondisi mesin kendaraan yang macet lebih mungkin terjadi dengan mobil keluaran lama.
Mobil keluaran baru menurutnya dilengkapi teknologi lebih canggih berupa injeksi, pengapian modern, dan transmisi otomatis sehingga sangat jarang macet di atas rel.
“Jadi masalah macet di rel, menurut saya, lebih pada masalah penegakan aturan dan ketaatan pengguna jalan. Jangan lupa, mengemudi kendaraan perlu kompetensi,” imbuh dia.
Solusi mesin mobil mati di rel
Eka menyatakan pengemudi mobil atau truk yang melewati rel kereta api sangat memerlukan kehati-hatian.
Menurutnya ada tata-cara yang harus dilakukan agar semua selamat dan perjalanan kereta api adalah prioritas utama.
Eka menyarankan, semua kendaraan harus berjalan melambat saat melewati rel kereta api meskipun ada palang pintunya.
Ini dilakukan untuk menunggu kendaraan di depan melintas rel dan memberikan ruang cukup untuk menyeberang dengan aman.
Menurut Eka, tidak mungkin melintasi rel kecepatan tinggi karena pengemudi harus bersikap hati-hati. Karena itu, kecepatan mobil terlalu tinggi jika diatur gigi 3.
“Dalam keadaan ini, tentu gigi kendaraan (diatur agar) berada pada gigi 1 karena (kendaraan) bergerak dari keadaan diam,” ungkapnya.
Dia menyarankan, pengemudi menurunkan gigi kendaraan saat mendekati palang rel kereta. Saat akan menyeberang, posisikan mobil pada gigi 1 agar kendaraan tidak melaju terlalu cepat.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII