TRIBUNTRENDS.COM – China tengah kewalahan menangani kasus pneumonia misterius yang mendadak merebak, kebanyakan pasien adalah anak-anak.
Kasus pneumonia misterius ini terus melonjak, terutama di wilayah utara China seperti Beijing dan Liaoning.
Rumah sakit bahkan mulai kewalahan menangani pasien yang berdatangan.
Sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan rumah sakit yang penuh sesak di beberapa bagian negara, dengan antrean pasien yang sangat lama.
Pada hari Minggu tersebut bahkan Kementerian Kesehatan China mendesak pemerintah setempat untuk meningkatkan jumlah klinik penanganan demam dan pneumonia.
Situasi rumah sakit di China yang penuh sesak karena penyakit pneumonia misterius (Business Today/Reuters)
Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng, Senin (27/11/2023) mengatakan lonjakan penyakit pernapasan ini terkait dengan peredaran beberapa jenis patogen secara bersamaan yang paling menonjol adalah influenza.
Dia meminta pihak berwenang untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan terkait, memperpanjang jam layanan secara tepat, dan memperkuat jaminan pasokan obat.
Eric Feigl-Ding, seorang ahli epidemiologi dan ekonom kesehatan China adalah salah satu orang pertama yang memvisualisasikan rumah sakit di Tiongkok yang penuh sesak.
Dia mengatakan rumah sakit anak di Beijing kewalahan menangani anak-anak yang sakit, dan banyak sekolah ditutup.
“Rumah Sakit Anak Beijing penuh sesak,” tulisnya di media sosial X.
Michael Edward, seorang peneliti independen, menduga China menyembunyikan wabah penyakit misterius besar-besaran tersebut.
Sebab kata dia banyak rumah sakit di Beijing, Tianjin, Shanghai, dan Liaoning, serta kota-kota lain, penuh sesak, dengan kapasitas rawat jalan dan rawat inap yang tidak mencukupi.
“Petugas layanan kesehatan mengungkapkan situasi yang mengingatkan kita pada pandemi COVID-19, dengan flu dan mikoplasma, semuanya terjadi pada waktu yang sama, sehingga menimbulkan kekhawatiran luas,” tulisnya di X.
Jadi Perhatian Dinker DKI Jakarta
Ilustrasi pneumonia anak (Dok Istimewa)
Dinas Kesehatan DKI Jakarta soroti soal kasus pneumonia misterius yang tengah marah di China beberapa waktu terakhir.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta sekaligus Praktisi Kesehatan Masyarakat, Ngabila Salama ungkap jika masyarakat perlu lakukan antisipasi.
“Antisipasi adanya kenaikan kasus pneumonia balita di China “walking pneumonia” yang kemungkinan disebabkan virus seperti adenovirus, RSV, rinovirus, influenzae, parainfluenzae, COVID-19, dan mycoplasma,”ungkap dr Ngabila pada Tribunnews, Selasa (28/11/2023).
Apa lagi saat ini tengah menghadapi peralihan musim dari kemarau ke hujan.
Imunitas manusia cenderung akan menurun. Selain itu faktor kelembaban membuat kuman seperti virus, bakteri, jamur, mudah masuk ke tubuh manusia.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan.
Pertama, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Diimbau untuk memakai masker di keramaian, terutama pada orang yang sakit.
Sebaiknya tidak keluar rumah atau memakai masker di luar dan di dam ruangan
Jangan lupa rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Kedua, iunisasi rutin lengkap pada anak ada 15 imunisasi gratis dr pemerintah dari anak sampai dewasa.
Tidak lupa pula lakukan vaksin dosis 1-4 untuk COVID-19 usia 18 tahun ke atas.
“Gratis di puskesmas dan RSUD terdekat, dan anjuran vaksin influenzae berbayar mandiri untuk usia 6 bulan ke atas. Terutama kelompok rentan seperti balita, lansia, ibu menyusui, ibu hamil, tenaga kesehatan,” imbaunya.
Sebagai informasi, Dinkes DKI Jakarta meningkatkan sistem pelaporan individu real time kasus ISPA dan pneumonia pada anak dan dewasa di seluruh puskesmas dan 194 rumah sakit.
Sistem pelaporan ini untuk memantau kondisi dan mendeteksi penyakit-penyakit baru dengan pemeriksaan laboratorium.
“Dengan memeriksakan pemeriksaan PCR atau panel virus, kita bisa tau seseorang terkena virus apa. Mungkin 1 orang karena kondisi imunitas yang buruk bisa terkena infeksi virus dua sekaligus atau lebih,” pungkasnya. (Tribunnews)
Diolah dari artikel di Tribunnews
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII