TRIBUNMANADO.CO.ID – Seperti yang diketahui debat capres telah selesai tadi malam.
Debat semalam sudah menjadi yang terakhir kali ini.
Kini masyarakat tinggal menentukan pilihannya nanti pada, 14 Februari 2024.
Terkait hal tersebut menjelan pemungutan suara di Pilpres 2024.
Bagaimana dengan hasil survei elektabilitas capres dan cawapres?
Seperti yang diketahui sebelumnya elektabilitas didominasi pasangan Prabowo dan Gibran.
Akankah dominasi Prabowo-Gibran terus konsisten hingga pemilihan?
Berikut ini pasangan yang kemungkinan bisa tidak ikut diputaran kedua.
Berbagai lembaga suvei merilis hasil riset elektabilitas capres menjelang pemungutan suara atau pencoblosan Pilpres 2024.
Termasuk lembaga survei luar negeri seperti Roy Morgan.
Roy Morgan memprediksi Pilpres 2024 berlangsung 2 putaran.
Artinya, akan ada pasangan calon yang tersingkir di putaran pertama.
Bandingkan pula hasil survei Roy Morgan dengan lembaga survei luar negeri lainnya.
Survei Terbaru Roy Morgan
Menurut survei terbaru dari lembaga riset Roy Morgan Australia, Prabowo Subianto memimpin sebagai capres dengan tingkat keterpilihan tertinggi dalam simulasi Pilpres 2024, mencapai 43 persen pada Desember 2023.
Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 13 persen dari survei sebelumnya yang dilakukan pada September 2023 oleh lembaga yang sama.
Tim riset menyimpulkan bahwa Prabowo berada di ambang kemenangan dalam pemilihan presiden putaran pertama, mengisyaratkan kemungkinan Pilpres akan berlanjut ke putaran kedua karena belum ada kandidat yang mendapatkan lebih dari 50 persen suara.
Dalam survei tersebut, Prabowo unggul atas dua kompetitornya, yaitu Ganjar Pranowo dengan 30 persen suara.
Atau mengalami penurunan 8 persen dari survei sebelumnya.
Sementara, Anies Baswedan dengan 24 persen suara, turun 1 persen dari survei sebelumnya.
Tim riset mencatat bahwa keduanya masih bersaing untuk menduduki posisi kedua.
Tim riset menambahkan bahwa hasil survei ini tidak menghalangi kemungkinan kemenangan Prabowo pada putaran pertama Pilpres pada 14 Februari 2024.
Namun, masih ada 3 persen responden yang belum memutuskan untuk memilih.
Analisis tim riset menunjukkan bahwa pemilihan calon wakil presiden (cawapres) memiliki dampak signifikan terhadap tren pemilihan saat ini.
Dukungan terhadap Prabowo meningkat pesat setelah dia memilih Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta dan putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagai cawapresnya.
Survei ini melibatkan 2.561 responden di seluruh Indonesia yang berusia di atas 17 tahun, dengan 1.225 responden yang terlibat dalam survei keterpilihan capres pada Oktober-Desember 2023.
Wawancara tatap muka dilakukan di 17 provinsi untuk memastikan sampel yang seimbang secara geografis dan demografis.
Hasil Lembaga Survei Luar Negeri Lainnya
The Economist
Media Inggris ini dalam artikel yang berjudul ‘Who will be the next president of Indonesia’ tersebut, memantau elektabilitas ketiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dari update di laman resmi The Economist hari ini, Sabtu (27/1/2024) elektabilitas Prabowo belum mencapai 50 persen.
Sebelumnya, The Economist sempat merilis elektabilitas Prabowo mencapai 50 persen, diikuti Ganjar 23 persen dan Anies 21 persen.
Namun kemudian The Economist merilis pengumuman terbaru atau Editorial Notes yang menyebut ada update terbaru dari pantauan survei capres 2024.
“This tracker has been updated to exclude polls which we do not consider reliable,” bunyi editorial notes The Economist 25 Januari 2024.
Artinya, “pelacakan ini telah diperbarui dengan mengecualikan jejak pendapat yang menurut kami tidak dapat diandalkan.”
Media Inggris ini telah mengeluarkan hasil survei capres atau jajak pendapat yang dinilai tidak dalam diandalkan.
Update hasil survei capres 2024 terbaru dari The Economist adalah sebagai berikut:
– Prabowo Subianto rata-rata 47 persen (dengan range antara 42-52 persen)
– Ganjar Pranowo rata-rata 24 persen (dengan range antara 18-31 persen)
– Anies Baswedan rata-rata 24 persen (dengan range antara 18-30 persen)
Di dalam artikelnya The Economist juga menyebut jika tidak ada kandidat yang mencapai 50 persen maka Pilpres 2024 akan dilanjutkan ke putaran kedua.
Survei Bloomberg
Survei Bloomberg yang dilakukan awal Januari 2024 ini menempatkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan di urutan pertama yang cocok jadi Presiden RI.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan lembaga berbasis media itu setelah melakukan wawancara terhadap 17 ekonom dan analis pasar.
– Anies Baswedan memperoleh poin 33.
– Prabowo Subianto dengan 29 poin
– Ganjar Pranowo 28 poin.
Dalam publikasinya, Bloomberg menyebut para ekonom dan analis pasar berharap kebijakan hilirisasi yang diterapkan presiden dan energi terbarukan.
Survei Utting Research
Lembaga survei dari Australia Utting Research juga memperlihatkan survei capres 2024 awal Januari 2024.
Hasilnya Prabowo-Gibran 44 persen, Anies Baswedan-Muhaimin 28 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 21 persen.
Utting Research menyoroti lonjakan dukungan pemilih yang mencolok (a notable surge) untuk Anies Baswedan pascadebat pemilihan presiden pertama.
“Pascadebat pilpres pertama, Utting Research mencatat kenaikan mencolok jumlah pemilih dari calon Presiden Anies Baswedan sebesar 6 persen,” terang Managing Director Utting Research John Utting, Kamis 4 Januari 2024.
“Hasil survei menunjukkan bahwa (Anies) Baswedan mendapatkan 28 persen suara. Kenaikan ini menjadi titik balik (turning point) dalam pilpres, menjadikan Anies sebagai penantang utama dalam pemilihan,” papar John.
Menurut Utting Research, Prabowo Subianto, mengalami penurunan dukungan signifikan. “Prabowo suaranya turun 6 persen menjadi 44 persen.
Sedangkan Ganjar tertahan di 21 persen.
Debat pertama pilpres telah menjadi peristiwa yang pivotal (titik balik penting) di dalam rangkaian pilpres, menarik perhatian hampir setengah total pemilih, yang menonton keseluruhan ataupun sebagian debat tersebut,” papar John.
“Sebanyak 41 persen pemilih menganggap Anies Baswedan sebagai kandidat paling impresif (mengesankan) dalam debat, melampaui Prabowo 36 persen dan Ganjar 20 persen,” ujar John Utting.
Utting Research selama ini berpengalaman menangani riset pemilu dan kampanye di Australia, Selandia Baru, Asia Pasifik, Amerika hingga Uni Eropa. (*)
(Sumber Tribun-Timur)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII